Bank Kalsel terus mencatatkan kinerja positifnya. Terhitung sejak awal tahun 2022, Bank Kalsel terus berakselerasi baik di kancah daerah maupun nasional dengan menghasilkan capaian optimal terhadap target yang diharapkan. Langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan Bank Kalsel di tahun 2022, sejauh ini terbukti berhasil memberikan hasil positif terhadap kinerja.
Adapun strategi tersebut diterjemahkan dalam tiga fokus strategi. Pertama, Optimalisasi Pendapatan, sebagai upaya mempertahankan rentabilitas dalam tingkatan wajar, dimana salah satunya adalah dengan menjaga dan meningkatkan performa aset-aset bank yang potensial mendukung pendapatan bisnis.
Bank Kalsel berhasil menunjukkan hasil menggembirakan. Posisi aset per 30 September 2022 adalah sebesar Rp18,52 triliun, mampu tumbuh sebesar 18,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebesar Rp15,59 triliun (yoy).
Sebagai informasi, rincian pencapaian untuk DPK antara lain meliputi Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka. Per tanggal 30 September 2022, Giro berhasil mencatatkan pencapaian sebesar Rp5,96 triliun, tumbuh 37,85 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,33 triliun (yoy).
Untuk Tabungan, mencatatkan capaian sebesar Rp3,85 triliun, tumbuh 6,72 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp3,61 triliun (yoy). Sedangkan Simpanan Berjangka, berhasil tumbuh sebesar 11,74 persen dimana per tanggal 30 September 2022 mencatatkan capaian sebesar Rp5,14 triliun, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,60 triliun (yoy).
Strategi yang bangun, berhasil memberikan dampak efektif dalam kinerja kami, dimana per 30 September 2022, Bank Kalsel mampu mencatatkan BOPO sebesar 73,76 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 77,15 persen (yoy). Hal ini menunjukkan, Bank Kalsel telah berhasil menekan biaya-biaya yang timbul sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan. Imbas dari langkah ini, per 30 September 2022 Bank Kalsel berhasil mencatatkan Laba sebesar Rp317,58 miliar lebih tinggi dibanding perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp286,92 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 10,68 persen.
Atas pencapaian kinerja tersebut, tentunya patut disyukuri, dimana meskipun banyak dipengaruhi keadaan ekonomi global yang tidak menentu, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tetap mampu bertumbuh positif. Upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator sebesar Rp3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progress yang positif, dimana per 30 September 2022 mencatatkan Modal Inti sebesar Rp2,02 triliun, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,94 triliun (yoy).